Terbaik oleh Otoyomegatari

Orang-orang bilang bahwa aku memiliki rasa tidak suka yang tidak lazim, yaitu kepada komik (manga Jepang). Komik bukanlah benda yang aku minati sejak lulus sekolah tinggiku, SMUN 28 Jakarta (1999-2002). Di masa seragam putih abu-abu, aku menggemari komik hanya semata karena aku ikut-ikut saja. Maklum jika saat itu, sedikit sekali komik yang membuatku betah membacanya.

Sebulan lalu, aku mulai mencari formula keseimbangan nutrisi membacaku dengan menentukan komik apa yang kira-kira bakal kubaca. Formula ini merupakan ‘kepanikan’-ku karena koleksi film-film bagus mulai sukar kutemukan setiap hari. Belum lagi kondisiku yang semakin jauh dari televisi kabel yang sebelumnya adalah makanan wajib bagi happiness-ku.

Pencarianku di media digital internet, mempertemukan aku pada sebuah judul komik yang akhirnya berhasil menjadi pilihanku untuk saat ini. Ia merupakan manga bertema sejarah, budaya, bahkan arsitektur. Ia berjudul Otoyomegatari atau The Bride’s Story.

Ia membuatku terkesan tidak semata karena gambar halaman sampul depannya, melainkan juga detail grafis pada elemen ornamen simbolik, motif kain, dekorasi interior, dan bangunan yang ada di dalam cerita. Semuanya merupakan elemen yang memperkuat setting tradisional masyarakat nomaden.

Komik apa ini, kupikir. Terlalu indah jika hanya tergambar dalam sebuah komik.

—

Manga Title   : Otoyomegatari

Released on 14 October 2008 – ongoing

Written by Kaoru Mori

Published by Enterbrain (Original) and Yen Press (English)

—

Detail motif pada kain tradisional mereka, digambarkan dalam komik ini dengan sangat detail, konsisten dan penuh energi. Tidak bisa diabaikan begitu saja di setiap halamannya untuk menikmati corak indah menyatu dalam cerita masyarakat etnis ini.

—

Salah satu tokoh yang ada di awal cerita Otoyomegatari ini adalah seorang tukang kayu yang bijaksana. Di masa tuanya, ia hanya menyibukkan diri dengan membuat ornamen tiang, pintu, atau sejenis dinding ruangan. Ornamen dan dekorasi ini tergambar dengan rangkaian cerita yang sangat membangkitkan semangat berkarya seni.

—

Jangan sangka aku melebih-lebihkan decak kagumku, ketika kukatakan kita bisa menemukan arsitektur di dalam Otoyomegatari. Kalian saksikan sendiri sajian gambar di bawah ini, ketika tukang kayu menceritakan kepada bocah kecil tentang bagaimana ia membangun sebuah rumah indah.

—

Tentang budaya, tak perlu aku bercerita panjang-panjang. Karena semua yang tergambar sebelumnya sudah pasti merupakan cerminan sebuah peradaban indah. Biar kutampilkan saja bagaimana penggalan hidup berburu, dan pesta perayaan membuat roti. Selebihnya, biarlah dilanjutkan dengan membaca Otoyomegatari di layar smartphone.